Search This Blog

KSU Bailem Arabica & Buah Merah Wamena

Tujuan KSU Baliem Arabica

BuahMerahWAMENA.com dengan demikian hadir di hadapan Anda saat ini untuk
  1. Menyediakan informasi tentang pentingnya “Tawy” bagi kehidupan Masyarakat Adat Koteka (Pegunungan Tengah Papua dari Sorong sampai Samarai) dan yang terpenting hubungannya dengan kehidupan sehari-hari;
  2. Mengawasi dan mengendalikan mutu dan harga produk Minyak Buah Merah yang diperdagangkan di seluruh dunia, yang berasal dari Tanah Papua agar keutamaan untuk kesehatan umat manusia lebih penting dan pertama daripada keuntungan ekonomi/ bisnis dan menghindari pemalsuan dan penipuan yang berakibat merendahkan nilai minyak Tawy di mata konsumen;
  3. Meningkatkan pendapatan bagi anggota Masyarakat Adat Koteka, terutama AnggotaKoperasi Serbausaha Baliem Arabica.

Tujuan Kehadiran Kami di Website BuahMerahWAMENA.com

BuahMerahWAMENA.com hadir dalam blog ini tidak untuk mematikan bisnis “Minyak Tawy” lainnya yang sudah ada, tetapi kami sebagai otoritas pemilik hak ulayat dan pemilik hak intelektual kearifan lokal merasa berkewajiban untuk meluruskan berbagai kekacauan tentang informasi, produksi dan penjualan yang antara satu sama lain tidak sehat, dan pada akhirnya merusak martabat orang Papua sebagai pemilik otoritas atas Buah Merah itu sendiri.
Kami hadir untuk menyediakan informasi yang sehat dan membangun, meluruskan dan membenarkan tentang berbagai isu terkait dengan “Buah Tawy” ini.
Kami pemilik hak ulayat dan hak intelektual kearifan lokal Papua mengundang Anda semua, terutama konsumen dan pengusaha Minyak Buah Merah, supaya mengikuti aturan main dan arahan-arahan yang kami berikan dalam situs ini, supaya manusia yang mengkonsumsinya menjadi sembuh dan sehat, dan kita yang menjadikan sumber pendapatan juga mendapat berkat di dunia dan terutama di akhirat.

Tujuan kami agar Minyak Buah Merah ini menjadi “BERKAT BAGI KEMANUSIAAN dan KESEHATAN MANUSIA SEDUNIA!” Amin.

******

Sejarah Singkat Kenapa Unit Buah Merah Lahir di Koperasi Baliem Arabica

Pengurus unit Marketing dan Sales KSU Baliem Arabica akhir tahun 2013 menyempatkan diri mengunjungi sebuah tempat usaha mesin di Jalan Magelang, Yogyakarta dalam rangka mencari mesin kemasan atau untuk mengemas kopi dalam ukuran kecil (sachet).
Pada waktu pengurus berdiskusi di sana, kami diperhadapkan dengan permintaan “Bapak jual minyak buah merah, nggak? Soalnya mama saya sakit parah. Perlu minyak buah merah untuk mengurangi penderitaannya.” Setelah pertanyaan itu muncul, tim Koperasi berlanjut membahas mesin untuk memproses Tawy menjadi “Minyak Tawy” atau umumnya disebut dalam bahasa Melayu sebagai “Minyak Buah Merah”, atau “Buah Merah”.
Pembicaraan ini tidak menghasilkan apa-apa, walaupun memakan waktu berminggu-minggu karena kedua belah pihak masih mencari jalan untuk membuatnya yang ideal, yang tidak terlalu jauh berbeda daripada cara memasak tradisional, tetapi juga tidak terlalu ketinggalan zaman.
Kami bertanya-tanya kenapa ada banyak orang jual Minya Tawy di pulau Jawa tetapi masih saja ada orang tanya “minyak” ini ke kami secara langsung? Ada jawaban pasti datang dari seorang pengemudi taksi yang mengantar kami pulang-pergi ke tempat pembuatan mesin waktu itu. Dia bilang dengan singkat,
Wah, kalau yang njual orang Jawa, ya, pasti ada yang ragu, apa bener ini minyak asli apa nggak? Kalau orang Papua sendiri yang njual, pasti nggak ada pertanyaan itu. Yang pasti tinggal ngitung berapa duit yang ada, apa iso beli nggak. Itu mas, masala ne.”
Memang waktu percakapan sedang berlangsung kelihatan lucu dan kami sama-sama tertawa, tetapi setelah tertawa itu rasanya apa yang dikatakan sang supir ini sangat benar. Kami pikirkan lagi, alasan mengapa Koperasi Baliem Arabica membukan Kantor Distribusi Baliem Arabica di Yogyakarta Itu dari sisi nilai jual secara ekonomi.
Cerita kemanusiaan dari sang Ahli Mesin yang tanya, “Apa ada minyak Buah Merah? Mama saya sedang sakit.” Itu terus suaranya lebih keras di dalam bathin saya. Oleh karena itu saya telepon ke tanah Papua untuk sediakan satu liter saja minyak Buah Merah. Saya mau supaya sang insinyur mesin ini tidak kepikiran tentang mamaknya yang sedang sakit pada saat bicara tentang minyak buah merah.
Beberapa minggu setelah Minyak Buah Merah tiba, sekaligus dengan satu buah merah yang masih mentah, lalu saya undang pihak penjual mesin tadi ke tempat saya. Satu orang diutus. Sebelum kami mulai memprosesnya, kami tanyakan langsung,
Oh, ya mas. Itu bos Anda, sang Insinyur itu, saya belum tahu namanya tetapi, yang ibundanya sedang sakit, dia minta Minyak Buah Merah, jadi saya ada minta dikirimn. Sekarang ada 1 liter di sini”
Lalu ini jawabannya: “Maaf mas, itu bundanya udah meninggal
Mendengar jawaban itu saya sangat sedih. Saya terlambat memenuhi permintaan kemanusiaan. Alasan utamanya karena minyak buah merah-nya belum dibuat, jadi harus diambil di kampung, lalu dimasak, lalu diproses jadi minyak. Itu sebabnya memakan waktu sangat lama menurut kebutuhan ini.
Peristiwa ini sangat memukul hatinrauni dan kemanusiaan saya. Saya putuskan saya harus mulai jualan Minyak Buah Merah sekarang juga. Lalu saya mengemas barang-barang saya, saya beli tiket, dan saya langsung berangkat ke Tanah Papua untuk mulai menggerakkan sanak-keluarga memproduksi Minyak Buah Merah.

Sebagai hasilnya saya dapatkan 50 liter dalam 3 minggu. Dan dengan modal ini sayapun kembali ke Pulau Jawa untuk memasarkan produk Minyak Buah Merah untuk kemanusiaan (kesehatan masyarakat manusia semesta) ini.

No comments:

Post a Comment

My Blog List