Search This Blog

Friday 18 July 2014

Budidaya Buah Merah dan Kopi Disosialisasikan di Deiyai

Diposkan oleh : Ones Madai on July 18, 2014 at 12:53:24 WP [Editor : ]

Deiyai, 18/7 (Jubi) – Kantor Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Deiyai mengadakan sosialisasi tentang pentingnya perlindungan dan konservasi kerusakan lingkungan hidup dengan wujudkan partisipasi pengendalian dampak perubahan iklim, lebih khususnya budidaya buah merah dan kopi.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Deiyai, Moses Pekei mengatakan, salah satu dalam sosialisi ini yang lebih diutamakan, yakni bagaimana masyarakat dapat budidaya bibit kopi dan buah merah yang ada di wilayah pemerintah Kabupaten Deiyai.
“Penanam bibit buah merah dan bibit kopi, agar masyarakat dapat kembangkan berdasarkan potensi unggul di kampung masing-masing,” ungkap Moses kepada tabloidjubi.com di Balai Sosial Katolik (Soskat), Waghete II, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Papua, Kamis (17/7).

Menurut Moses, berdasarkan hasil survei yang dilakukan tim dari Badan Lingkungan Hidup, telah mendata sedikitnya pengusaha buah merah 237 orang dan pengusaha kopi 178 orang. “Ini jumlah yang sangat luar biasa. Semoga tahun 2015 terjadi peningkatan dalam budidaya bibit kopi maupun buah merah,” ungkapnya.
Sebagai kampung percontohan budidaya buah merah dan kopi, Moses mengatakan, pihaknya mendata lebih fokus ke distrik yang aksesnya mudah dijangkau dari Kabupaten Deiyai, seperti Distrik Tigi, Distrik Tigi Timur dan Distrik Tigi Barat. “Kalau dua distrik lainnya seperti Distrik Bouwobado dan Distrik Kapiraya, membutuhkan transportasi udara. Jadi, membutuhkan jumlah dana yang besar,” katanya.

Dalam tahun anggaran 2015, kata Moses, dirinya berkomitmen akan mesurvey ke Distrik Bouwobado dan Distrik Kapiraya. “Tahun ini jumlah dananya sangat minim dan dari dinas terkait, kita utamakan distrik percontohan budidaya buah merah dan kopi. Pendataan ini akan dilakukan secara serentak di tahun 2015,” paparnya.

Tujuan dari pada sosialisasi budidaya buah merah dan kopi ini, kata Moses, untuk mendorong masyarakat meningkatkan ekonomi keluarga, dalam hal ini upaya untuk menghasilkan buah merah dan kopi. Sebab di daerah ini yang bisa mendatangkan uang yang jumlah besar, ialah sari buah merah dan kopi. “Sekaligus merealisasi peraturan pemerintah pusat tentang normalisasi kampung dimana disebut proklim,” katanya.

Salah satu warga yang hadir dalam sosialisi ini, Marinus Pakage menanyakan, sekalipun masyarakat menanam buah merah maupun kopi tetapi tentunya membutuhkan peralatan penyaring dan penggilingan kopi. “Bagaimana dinas terkait menyikapi hal ini?” kata bertanya.

Lalu pertanyaan ini dijawab Moses. Menurutnya, alat-alat yang membantu masyarkat untuk meningkatkan produksi warga jelas membutuhkan banyak peralatan. “Untuk pengadaan peralatan adalah tupoksinya instansi lain. Tapi, pihaknya akan koordinasi ke Bupati Deiyai dan dinas terkait agar merealisasi peralatan itu,” katanya..
Guna mendukung budidaya buah merah dan kopi, kata Moses, dirinya tetap memberikan sosialisasi, pendataan dan memberikan motivasi kepada seluruh pengusaha agar pemahaman lebih meningkat dalam budidaya buah merah dan kopi. “Saya yakin melalui motivasi dan pemahaman suatu saat masyakat Deiyai akan unggul dalam kedua bidang ini,” tandasnya. (Jubi/Ones Madai)

Ones Madai, JUBI

1 comment:

My Blog List